Sebuah buku adalah jendela menuju dunia, dan penggagas baca adalah pemilik kunci yang membuka pintu jendelanya
Dialah, Siti Badariah, seorang penggagas minat baca di
kampung halamannya. Dusun kampung tengah RT 15 RW 03 Desa Tanjung Saleh.
Siti Badariah adalah sosok generasi muda yang memiliki
semangat kuat dan berkarakter peduli terhadap sekitarnya. Ia percaya, membaca
adalah cara satu satunya untuk memperluas pengetahuan dan wawasan seseorang.
Dengan membaca, seseorang menjadi pintar, diangkat derajatnya dan paham
terhadap topik, budaya, dan pandangan yang berbeda.
Kisah inspiratif Siti Badariah bermula dari
ketidaksengajaannya saat berkunjung ke kantor Desa bersama sang ibu saat mengikuti acara maulid Nabi Muhammad
SAW, dia melihat banyak buku di perpustakaan kantor desa, ada sekitar 2000
buku. Dalam hatinya bergumam, buku ini pastinya akan banyak yang baca jika
tidak diletakkan di dalam kantor desa.
Akhirnya, Ia meminta ijin kepada pihak berwenang yaitu kepala
Desa untuk memindahkan buku tersebut di rumah orang tuanya, sehingga masyarakat
mudah akses ke buku-buku tersebut tanpa rasa sungkan dan ragu.
Maka terbentuklah “Kampung Baca Tansal”, Tansal sendiri
singkatan dari nama desa Tanjung Saleh. Yang tujuannya sangat jelas yaitu
meningkatkan minat baca masyarakat.
Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, dan tidak ada pula yang sia-sia dalam setiap ikhtiar (usaha).
Wijayanto
Niat baik Siti Badariah (26) untuk menumbuhkan minat baca tidak
sia-sia. Kampung Baca Tansal menghantarkan namanya menjadi populer dan berhasil
meraih penghargaan dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun
2021. Dengan membaca kisah inspiratif ini dapat memotivasi seseorang untuk
melakukan hal positif yang sama. So, baca sampai selesai yuk!
Kampung Baca Tansal
Kehadiran Kampung Baca Tansal didukung oleh pemerintah daerah
setempat sebab programnya seperti menjalankan berbagai program pemerintahan,
khususnya di bidang literasi dan digitalisasi.
Sejak berdirinya, tidak hanya anak-anak yang mengunjungi “Kampung
Baca Tansal”. Dengan program-program yang Siti Badariah buat, orang dewasapun
ikut berkecipung di dalamnya. Seperti adanya program BBQ atau Bimbingan Belajar Quran
untuk anak-anak dan orang dewasa, yang langsung bekerja sama dengan LPTQ atau Lembaga
Pengkajian Tafsir Al-Quran, yang memberikan pembelajaran Al Qur’an secara berkesinambungan.
Program ini juga memberi pondasi agar masyarakat bisa melakukan kewajibannya
sebagai umat Muslim yang baik.
Seiring waktu, dengan program yang banyak dan memberi imbas
ke masyarakat luas akhirnya Kampung Baca Tansel, menjadi Yayasan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM).
Siti Badariah tidak sendiri ia dibantu para relawan Kampung
Baca Tansel. Siapa saja punya kesempatan untuk ikut berbagi kebaikan. Dia membuka
perekrutan volunteer. Para volunteer ini yang kemudian menjadi role model atau contoh positif untuk
gemar membaca secara aktif serta menjadi motivator untuk menjadikan membaca menjadi
sebuah rutinitas.
Kedepannya semoga Kampung Baca Tansal dapat berperan dalam banyak sektor, tidak hanya di
bidang pendidikan, tetapi juga, pariwisata, UMKM, dan sebagai salah satu wadah
pencegah menyebarnya informasi hoaks di tengah masyarakat yang mudah meluas
sekarang ini.
Penutup
Kisah Inspiratif Siti Badariah Penggagas "Kampung Baca
Tansal" setidaknya mengingatkan kita generasi muda untuk peduli kepada
lingkungan dan melihat peluang apa yang bisa kita lakukan untuk berbuat
kebaikan. Kedua, memudahkan akses ke bahan bacaan bisa meningkatkan minat baca
masyarakat banyak. Ketiga, yakinlah setelah ada seorang penggagas, akan banyak
sukarelawan yang mau membantu.
Kisah ini menginspirasi kita genersi muda untuk semangat
bergerak, semangat berbuat, berani memiliki mimpi untuk kepentingan masyarakat
luas. Untuk melihat aktivitas positif lainnya dapat mengunjungi instagram
@kampungbacatansal
Posting Komentar
Posting Komentar