Jangan sampai kita memberikan anak-anak sisa waktu kita, tapi berikanlah waktu yang terbaik untuk anak-anak kita
Itulah kata-kata dari seorang ustadz yang sampai sekarang
masih kuingat.
Begitulah semestinya seorang ayah, begitulah semestinya
seorang ibu, ia memberikan contoh, kasih sayang, cinta, rasa nyaman,
kehangatan, rasa bahagia dengan perhatiannya serta waktu terbaiknya.
Sahabat idedancerita, nyatanya dalam kehidupan banyak dari
kita yang memberikan sisa waktu untuk anak-anak. Tapi harapan kita tinggi,
yaitu memiliki anak yang sholeh dan sholeha. Kita tidak memberikan contoh, sibuk
menyuruh anak ini dan itu. Sementara, orang tua asyik dengan dawainya, asyik
dengan kesibukannya. Hingga hilang yang namanya kehangatan di sebuah keluarga.
Ayo kita belajar menjadi orang tua yang baik. Adalah Samsul
Husen Penanggung Jawab Sekolah Calon Ayah (SCA) & Sekolah Calon Ibu (SCI)
di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Bersama teman-temannya ia telah membantu ratusan
calon ibu dan calon ayah belajar bagaimana membangun Generasi Masa Depan yang
baik. Kerja keras kelas mereka mendapat apresiasi dari SATU Indonesia Awards
tingkat provinsi di tahun 2022, menarik! Simak yuk ceritanya!
Mengenal Sekolah Calon Ayah (SCA) & Sekolah Calon Ibu (SCI)
Terpautlah hati-hati yang gemar menuntut ilmu, belajar untuk menjadi, menjadi untuk berbagi. Inilah yang ingin dibangun, bahwa ilmu bukan hanya tentang, “apa yang didapatkan” tapi tentang bagaimana akan menerapkan. Dengan sendiri ilmu dihasud oleh kesombongan, dengan bersama ilmu dekat dengan ketawadu’an
SCA (Sekolah Calon Ayah)
Sekolah calon ayah terbentuk sebab ingin membangun generasi
masa depan yang lebih baik, dengan sikap bergandengan tangan, sama sama
menuntut ilmu, saling menasehati, tentu semangat akan tetap terjaga.
Selanjutnya SCI adalah wadah tempat belajar bagi calon ibu
untuk membangun karakter diri muslimah, sehingga menjadi ibu yang dahsyat,
pencetak keluarga hebat, membawa manfaat untuk Agama dan Negara.
Bisa disimpulkan bahwa asal mula Sekolah Calon Ayah (SCA)
& Sekolah Calon Ibu (SCI) adalah semangat bagaimana menyiapkan diri menjadi
orang tua yang menjadi model bagi anak-anak kelak. Peran ayah dan peran ibu
berjalan baik di dalam mendidik anak-anak.
Berdiri sejak tahun 2014, SCI atau Sekolah Calon Ibu telah
meluluskan ratusan calon ibu. Tentu saja juga calon ayah. Di angkatan pertama setidaknya ada 90
orang peserta. Di angkatan kedua mencapai 120 orang. Hingga sekarang ada seribu
alumni kelas ini, sekolah calon ibu lebih banyak dibanding sekolah calon ayah
yaitu sekitar 700 untuk alumni SCI dan 300 untuk SCA.
Program SCI dan SCA
Program menarik yaitu materi parenting, materi seksologi dan
juga menyoal keuangan yang disampaikan melalui rasa kebersamaan di kelas
offline. Berlangsung selama dua bulan. Dengan frekuensi pertemuan offline
setiap akhir pekan dan lima kali via online.
Cara belajarnya dibagi beberapa kelompok, kemudian di pandu
satu fasilitator. Ada pembagian materi dan diskusi yang menarik. Peserta juga
mengikuti program Spritual Camp. Berkemah di tengah alam bebas, disini momen
bina iman, bermuhasabah, mengaji dan melakukan kebiasaan baik lainnya.
Pengalaman ini membuat peserta terasa healing. Meninggalkan hiruk pikuk
kesibukan.
Dengan mengikuti kelas ini, peserta dapat bimbingan seumur
hidup lho, jadi bisa curhat, jika mendapat kesulitan dalam berumah tangga. Free
konsultasi. Hmmm menarik ya!
Penutup
Penulis meyakini, menikah tidak cukup menikah saja. Mendidik
anak juga bukan tentang hal-hal mudah. Tanpa ilmu. Betapa sulitnya menjalani
hidup. Perceraian. Anak-anak yang seperti yatim padahal masih lengkap ayah ibu.
Dengan persiapan yang matang, Calon Ayah dan Calon Ibu akan
diberi kemudahan untuk Membangun Generasi Masa Depan yang luar biasa.
Kenapa?
Agar tidak terjadi ibu, ayah, anak asyik berebut hp atau
siaran televisi.
Agar tidak ada anak yang merasa tidak punya siapa-siapa
padahal orang tua lengkap adanya
Agar tidak ada suami yang punya istri, tapi merasa hidup
sendiri
Agar tidak ada istri masih bersuami tapi berjuang sendiri
menghidupi keluarga.
Jika memiliki bekal ilmu, suami, istri dan anak semoga
merasakan kehadiran masing-masing anggota rumah. Tidak berjalan
sendiri-sendiri. Yuk, belajar lagi, menjadi orang tua yang baik, yang penasaran
dengan kelas ini bisa intip instagramnya di @sekolahcalonibu dan
@sekolahcalonayah
Posting Komentar
Posting Komentar